Pemkab Kudus Meluncurkan "Gebyok Kudus" sebagai Toko Daring Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

Bagian PBJ - Pemerintah Kabupaten Kudus melaksanakan kegiatan Launching "Gebyok Kudus" yang merupakan akronim dari Gebyar Belaja Online Kabupaten Kudus di Pendopo Kabupaten Kudus, Kamis (28/12).

Gebyok Kudus merupakan toko daring hasil kerjasama Pemerintah Kabupaten Kudus dengan Mbizmarket, yang di dalamnya terdapat pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Kudus.

Launching toko daring ditandai dengan penekanan tombol oleh Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi didampingi Penjabat Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan, Kepala Kanwil VII KPPU M. Hendry Setyawa, dan Chief Commercial Officer Mbiz Andhie Saad di Pendopo Kabupaten Kudus.

"Menurut saya ini bersejarah, karena ada metode pembelian lebih praktis dan menguntungkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)," kata Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi di sela peresmian toko daring pengadaan barang dan jasa di Pendopo Kabupaten Kudus.

Hal itu, kata dia, sudah dibuktikan lewat sejarah, seperti 1974 saat peristiwa malari dan 1998 saat reformasi. Recovery ekonomi susah karena uang dipegang oleh pengusaha besar tertentu. Sedangkan kondisi berbeda ketika krisis ekonomi saat pandemi COVID-19 pada 2020 hampir di semua kabupaten pertumbuhan ekonominya negatif, tetapi 2021 semakin positif yang disebabkan karena fiskal atau uangnya lebih merata.

"LKPP tentu saja ingin melihat sekaligus memberikan apresiasi dan dukungan karena dengan adanya Gebyok Kudus ini, kami harap transaksi teman-teman di daerah menjadi lebih cepat,” katanya lagi.

Dengan diresmikannya toko daring ini, pembelian dan pengadaan barang dan jasa kudus melalui UMKM bisa semakin meningkat. Apalagi saat ini, sudah ada 400 produk UMKM yang tayang di Gebyok Kudus. Pemkab bisa memiliki pilihan yang banyak untuk pengadaan barang dan jasa. Setelah diresmikan harapannya semakin banyak kompetisi semakin bagus dan harga produknya juga kompetitif supaya membuat ekonomi Kudus lebih baik

"Targetnya tentu, UMKM harus naik kelas. Pemkab Kudus juga harus memberi pelatihan, baik soal kemasan, harga, dan kualitasnya supaya berkembang terus tidak hanya di wilayah toko daring yang pembelian maksimal Rp 200 juta, tetapi bisa naik ke katalog lain seperti katalog nasional,” tambahnya.

Ketika sudah laku, dia mengingatkan, pelaku UMKM agar tidak boleh "mremo" (bahasa jawa) atau aji mumpung dengan menaikkan harga, karena bisa menurunkan kepercayaan. Bagi organisasi perangkat daerah (OPD), Hendrar juga mengingatkan untuk membandingkan barang yang dibeli lewat katalog dengan harga di pasaran karena tujuannya efisiensi.

Senada dengan Kepala LKPP, Penjabat Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan memberikan apresiasi dan harapannya terkait toko Daring Gebyok Kudus."Kami mengapresiasi kegiatan ini, terlebih nama yang dipilih adalah Gebyok, yaitu Gebyar Belanja Online kabupaten Kudus nama yang sangat identik dengan salah satu icon Kabupaten Kudus yang berbentuk ukiran Gebyok di Pendopo Kabupaten Kudus. Mudah mudahan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi perkembangan UMKM Kabupaten Kudus dan khususnya bagi Pemerintah Kabupaten Kudus dalam upaya meningkatkan kualitas dan transparansi serta efisiensi pengadaan barang/jasa yang digaungkan oleh pemerintah daerah," lengkap Bergas. (Masta-LPSE)